"Oleh sebab itu kami merencanakan pendirian unit layanan di berbagai wilayah untuk memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran, mulai dari siswa sekolah hingga kelompok rentan lainnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan MBG di Papua akan dimulai secara bertahap setelah Lebaran 2025. Oleh sebab itu, pihaknya meminta adar ada sosialisasi dan edukasi terkait manfaat MBG agar dapat segera dilakukan.
menemukan, program MBG sebaiknya diprioritaskan kepada warga miskin. Jumlah warga miskin yang termasuk kriteria penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah concentrate on pemerintah tahun ini sebanyak 19,47 juta warga.
Penundaan ini disebabkan oleh minimnya fasilitas dapur sehat yang menjadi penunjang utama dalam penyediaan makanan bergizi bagi para pelajar.
Ia juga mengemukakan ulat sagu sebagai salah satu sumber protein yang menjadi ciri khas pangan lokal di Papua dapat menjadi alternatif menu MBG.
Program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi langkah konkret untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan memiliki kesempatan tumbuh sehat serta cerdas.
Untuk itu, Ramses menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah di Provinsi Papua wajib menyukseskan program tersebut, terutama sebagai langkah untuk menurunkan angka tengkes (
Langkah ini menjadi bukti bahwa pembangunan Papua tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang memastikan setiap warganya mendapatkan hak dasar yang layak: hak untuk hidup sehat dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat semakin memperkuat program ini. Pemimpin adat, pemuka agama, dan tokoh masyarakat di berbagai wilayah—dari perkotaan hingga pelosok pegunungan—menyambut baik dan merasakan langsung manfaatnya.
Papua dikenal memiliki kondisi geografis yang sulit, dengan banyak daerah yang hanya bisa dijangkau melalui jalur udara atau perjalanan panjang melalui sungai dan pegunungan. Situasi ini membuat akses terhadap bahan pangan sehat menjadi terbatas, sementara harga kebutuhan pokok sering kali melambung tinggi.
Program MBG menargetkan anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, kelompok yang rentan terhadap masalah gizi buruk. Dengan menyediakan akses makan bergizi secara gratis, pemerintah berharap tercipta sinergi positif antara upaya kesehatan dan pembangunan sumber daya manusia.
Sebagai tokoh masyarakat, Esau juga mengajak seluruh lapisan masyarakat di Papua untuk mendukung dan terlibat aktif dalam program ini. Keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Di balik keberhasilan program MBG, Badan Gizi Nasional memainkan peran penting dalam memastikan kualitas nutrisi yang tinggi. Setiap makanan yang didistribusikan telah melewati pengawasan ketat untuk memastikan kandungan gizinya sesuai dengan standar kesehatan nasional.
Dia menambahkan keberhasilan program akan dievaluasi secara berkala, termasuk melalui indikator kesehatan seperti tinggi badan dan berat badan anak, yang diukur oleh tenaga gizi di setiap unit pelayanan.
Mereka mengungkapkan bahwa tujuan utama BGN adalah mewujudkan modal manusia berkualitas untuk bangsa Indonesia, salah satunya melalui asupan gizi seimbang.
Ia berharap jika dapat berkolaborasi dengan pengelola program makan siang gratis maka akan mampu meningkatkan semangat para petani milenial di Papua get more info Barat untuk terus mengembangkan usahanya, karena adanya kepastian pasar untuk menyuplai bahan baku program tersebut.